Ruang lingkup kimia dan lingkungan
Ruang lingkup kimia lingkungan mencakup seluruh gejala kimia yang terjadi di lingkungan kita, baik yang ditimbulkan oleh proses alamiah atau hasil aktivitas manusia yang berlebihan. Jadi dalam kimia lingkungan pertama-tama dipelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek manusia terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia.
MATERI
DAN PERUBAHANNYA
v Keterbakaran : Tingkat kemudahan suatu materi dapat terbakar, misalnya :
Read More >>
A. MATERI
a)Pengertian materi
Materi
disebut juga zat adalah sesuatu yang memiliki massa, volume dan sifat-sifat.
b) Wujud materi
Menurut wujudnya materi dikelompokkan menjadi
tiga yaitu: padat, cair dan gas.
• Materi yang tergolong dalam wujud
gas, misalnya : udara, gas bumi,
gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur barus.
• Materi dalam wujud cair misalnya
: air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut.
• Materi dalam wujud padat misalnya
: baja, batu dan kapur.
c) Sifat
Materi
Jenis materi dikenal berdasarkan
sifat-sifatnya dan dibedakan menjadi dua macam, yaitu sifat kimia dan sifat
fisika
Ø Sifat fisika :
Yaitu sifat materi
yang berkaitan dengan peristiwa fisika,
misalnya
: massa jenis, titik didih, titik lebur, kalor lebur, rasa, warna, dan bau
Contoh :
• Hidrogen sulfida, zat yang
tidak dapat dilihat, karena tidak dapat dilihat tetapi dikenal dengan baunya.
• Air massa jenisnya 1
gram siap dan titik didihnya 100oC
• Besi melebur pada 1500oCØ Sifat Kimia :
Sifat
kimia adalah sifat suatu materi yang berkaitan dengan peristiwa kimia yang
meliputi :
v Keterbakaran : Tingkat kemudahan suatu materi dapat terbakar, misalnya :
•
Asbes, besi, aluminium, air tidak bisa terbakar.
vKereaktipan : Mudah atau tidaknya suatumateri bereaksi, misalnya tingkat keterbakaran, inisasi, peruraian dan pembentukan.
vKereaktipan : Mudah atau tidaknya suatumateri bereaksi, misalnya tingkat keterbakaran, inisasi, peruraian dan pembentukan.
Misalnya :
•
Zat-zat yang dapat terurai
• Batu
kapur dipanasi terurai menjadi kapur tohor
(kapur sirih dan gas karbon dioksida).
• Mercuri
oksida dipanasi menjadi logam mercuri dan gas oksigen.
Ø Perubahan Materi
Ø Perubahan Materi
Materi
dapat
mengalami perubahan jika dipengaruhi oleh energi kalor, listrik atau kimia.
Perubahan
materi
dibedakan dalam dua macam yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia
a) Perubahan fisika :
Suatu
materi
mengalami perubahan fisika, jika jenisnya tidak berubah, meskipun sifat-sifat
fisikanya mengalami perubahan.
Misalnya : Es
jika dipanasi berubah air selanjutnya menjadi uap.
Dalam peristiwa ini terjadi
perubahan wujud, yaitu padat menjadi cair akhirnya menjadi
uap, tetapi
jenis zat tetap yaitu air.
b) Perubahan Kimia
Suatu
materi mengalami perubahan kimia jika jenis zat berubah
Perubahan kimia disebut juga
reaksi kimia atau reaksi
Misalnya :
1. Kertas dibakar, zat yang
terjadi sesudah pembakaran, abu, asap disertai energi kalor dan cahaya.
Zat sebelum dibakar kertas, zat
setelah dibakar abu dan asap yang berbeda jenisnya dengan zat sebelum dibakar
yaitu kertas.
Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmuyang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi,kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatukatalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras daribesi karena atom-atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain,hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.